Sarapan Kata di Ramadhan 1442 H

 


Ada yang berbeda di Ramadhan kali ini, dimana biasanya aku menyerah dengan istilah yang disebut writer's block atau merasa mandeg/kehabisan ide. Aku masih pemula dalam menulis tulisan fiksi, biasanya aku hanya menulis pengalaman yang terjadi padaku di blog. Aku sendiri tidak pernah menjadwalkan waktu untuk menulis, karena biasanya terjadi begitu saja bila aku ingin menulis. Hal itulah yang membuat challenge sarapan kata selama 30 hari ini terasa tidak mungkin untukku.

Setiap pagi, selepas shalat subuh aku harus meluangkan waktu untuk duduk di depan laptop dan mulai mengetik kata demi kata menjadi serangkaian kalimat. Rasanya sungguh tidak mudah, aku hampir menyerah karena ini benar-benar hal baru bagiku. Disiplin dan konsisten menjadi kunci utama. Walau aku agak tertatih melakukannya untuk konsisten selama 30 hari yang selalu aku post di facebook pribadiku, alhamdulillah aku mampu menjalankan challenge sarapan kata yang diselenggarakan oleh salah satu komunitas menulis online di Indonesia.

Memang tidak mudah ketika kita memulai, namun bukan berarti tidak mampu. Tulisan yang kuberi judul 'Turning 27' itu pun bahkan belum mencapai ending, jadi perjuanganku masih harus berlanjut walau tantangan sarapan kata telah berakhir. Aku harus mulai memotivasi diriku sendiri ke depannya. Iya, aku ingin meninggalkan jejak di bumi, aku ingin orang mengenalku bukan hanya sekedar nama melainkan seseorang yang dapat memberi manfaat kepada orang lain melalui tulisan yang aku buat. InsyaAllah setelah selesai, aku berniat untuk menjadikannya sebuah buku cetak dengan mengirimkannya ke salah satu penerbit minor. Bismillah.

Tulisan ini diikutsertakan pada lomba yang diselenggarakan oleh:
#ceritaramadhankmpro #ramadhanplannerpertamadiindonesia

Reactions

Posting Komentar

0 Komentar