Dok. Pinterest
"Kok kamu happy terus sih?"
"Lo, gak punya masalah hidup ya?"
"Gimana sih caranya biar tetep happy?"
"Kayaknya Tiara mah engga ada beban hidup deh"
"Pengen kayak kamu, hidupnya ringan"
"Iri sama kamu, Ra. Kamu itu kayak tokoh di anime, selalu ceria"
Gaeesss ... pernah gak sih kalian dapet pertanyaan atau pernyataan kayak di atas?
Hmm, mungkin ada yang pernah punya pengalaman serupa nihh. Kira-kira kenapa hayoo? :D
Oke, oke. Btw, saya sendiri udah gak terlalu asing dengan pertanyaan atau pernyataan kayak di atas. Kadang saya juga heran, kenapa orang lain bisa berfikir seperti itu. Bohong banget kalo hidup saya alurnya mulus-mulus aja, gak ada beban atau masalah sama sekali. Pastinya semua orang punya yang namanya beban hidup, cuma mungkin kadarnya aja yang berbeda, plus bisa jadi cara menyikapi dan merespon masalahnya juga berbeda, sehingga hal tersebut mempengaruhi interpretasi orang lain terhadap diri kita.
Baru-baru ini saya dapet pertanyaan via whatsapp, screenshot chat-nya saya lampirkan di bawah ya.
Dok. Pribadi (Salah satu pesan yang masuk via chat wa baru-baru ini)
Jujur, sebenarnya saya sendiri bingung setiap kali dapet pertanyaan semacam di atas, atau pertanyaan lain yang serupa seperti "gimana caranya biar gak mudah stress?" "gimana sih biar gak gampang marah?" "kok kamu bisa happy terus, itu gimana?"
Penasaran sih kenapa tanya ke saya, apakah karena tahu saya ambil jurusan magister psikologi, atau karena kalian melihat itu dalam diri saya dan seperti ingin tahu tips triknya apa. But, gak harus juga saya pertanyakan karena keduanya mengarah pada subjek yang sama, hehee.
So, gaesss, di tulisan ini saya bakal coba jawab "why?" yang orang lain kasih ke saya. Jadi ini murni dari pengalaman pribadi sendiri dan gak semua orang punya pemikiran yang sama. Maybe it works for me, but doesn't work for u. So, it's oke.
Nah, kalo kita lihat dari pertanyaan dan pernyataan yang ada, semuanya mengacu pada "suatu rasa" yang diri kita rasakan, dan dalam hidup ini kita akan menemui dua kondisi: sesuatu yang bisa kita kontrol dan sesuatu yang di luar kontrol kita. Menurut kamu "perasaan kita" itu ada di kondisi yang mana sih? Ya, tentu kondisi pertama yaitu yang bisa kita kontrol. Saat dihadapkan pada masalah dan muncul perasaan sedih, kecewa, marah, stress, atau depresi, kita yang punya kendali atas respon seperti apa yang dimunculkan untuk menyikapi hal tersebut.
Ngomong doang sih gampang, faktanya gak segampang itu, bro! Yups, setuju. Saya sendiri gak selalu 100% good mood kok, kadang saya juga ada masa-masanya lagi bad mood. So, untuk yang pertama ini kita harus sadar betul dengan apa yang kita rasakan, terima rasa itu ada dan memang hadir dalam diri kita. Mencoba menerima dan berdamai dengan apa yang sebenarnya kita rasakan dapat membuat emosi dalam menghadapi masalah itu menjadi lebih tenang dan terkendali, sehingga kita mampu untuk bersikap dan memberikan respon dengan lebih tepat.
Gimana caranya agar kita bisa merespon masalah dengan tepat? Upaya seperti apa yang kita perlu lakukan saat dihadapkan pada situasi yang tidak kita harapkan?
Jadi, berdasarkan buku yang saya baca berjudul "Happiness at work" karya ibu Sukmadiarti Perangin-angin seorang Psikolog. Beliau mengatakan bahwa ada tiga kekuatan yang bisa kita maksimalkan untuk dapat menyikapi dan merespon masalah atau hal-hal di luar kendali kita, yaitu dengan memiliki positive feeling, positive thinking, dan positive action. Ketiganya merupakan sesuatu yang ada dalam kontrol dan kendali kita. Untuk penjelasan perihal ketiga hal tersebut bakal saya bahas ditulisan berikutnya yaa. Thank you gaess!
Happy good mood :)
0 Komentar